Selasa, 22 September 2015

asa,usaha,realita...

Berawal dari jam setengah 7 pagi di saat bulan ramadhan seorang remaja sekolah menengah atas memulai sebuah cerita panjang nya. Ya,kali ini gue akan menceritakan sebuah kisah seorang remaja biasa yang mungkin sederhana dan tidak lepas dari keseharian kalian semua. Pagi cerah disaat jam masuk sekolah seorang remaja pria bernama ivan . ivan ini seorang siswa sekolah menengah atas di salah satu sekolah negeri di kota kecil , dia saat ini memasuki kelas 2SMA, saat-saat dimana mungkin bagi kebanyakan siswa SMA adalah saat terbaik dalam kehidupan sekolah mereka. Dimulai dari alarm ivan yang rusak di pagi itu yang menyebabkan dia bangun terlambat dan akhirnya sampai terlambat datang di sekolah dia. ya,pagi itu memang dia cukup lelah mengingat semalam aktifitas dia bersama teman-temannya cukup menguras waktu tidur ivan. Ditambah dengan suasana bulan ramdhan yang memang mengakibatkan waktu tidur ivan berantakan. Saat itu tepat di gerbang sekolah ivan, bersamaan dengan hukuman terlambat yang diterima ivan oleh guru yang bertugas. dia saat itu bersama seorang wanita, wanita yang cukup asing untuk ivan karena sebelum nya ivan tidak pernah melihat wanita ini disekolahnya. Sejenak mereka berdua saling bertatap muka dan secepat angin pula akhirnya mereka berpisah saat itu yang disebabkan saat itu ivan tidak boleh memasuki sekolah terlebih dahulu karena hukuman dia. ivan terdiam sejenak memikirkan wanita yang tidak lama dia lihat tadi. dia merasa bagaimana mungkin dia melewatkan 1 orang yang tidak ia kenal di sekolah nya. Ya,bisa dikatakan ivan ini cukup terkenal di sekolah dia dan bisa dikatakan hampir semua rekan-rekan ivan satu angkatan maupun yang berbeda angkatan mengenal dia. akhirnya ivan pun mencoba mencari informasi tentang siswa wanita yang dia temui pagi tadi. sore hari nya setelah bel waktu pulang berbunyi ivan dan teman-teman nya sedang merencanakan pertandingan futsal di sekolahnya. Disaat rapat akan dimulai ivan meminta izin untuk pergi ke kamar kecil. Tanpa disengaja ketika dia hendak ke kamar kecil , di lorong sekolah itu dia melihat siswa wanita yang bertemu dengan ivan pagi hari tadi sedang asik berbicara dengan teman ivan lainnya. Pantas saja ivan tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya, karena dia merupakan adik tingkat dari ivan. Saat itu pula ivan mendatangi teman nya yang sedang mengobrol dengan wanita incaran ivan tadi. setelah nya ivan mulai menanyakan hal-hal basa basi ketika remaja tertarik terhadap lawan jenisnya. Mulai dari nomor hp hingga alamat rumahnya pun segera ia tanyakan kepada teman ivan yang mengobrol dengan wanita itu. Oiya, pada saat itu sosial media dalam gadget masih terbatas. SMS (short message service) adalah hal paling sering yang dilakukan untuk kita berkomunikasi dengan orang lain. Pada saat itu pula ivan berhasil mendapatkan nomor handphone wanita yang ia cari-cari seharian ini. Nama wanita itu pun tak lupa ia ketahui dari temannya tadi. santi, ya seperti itu nama wanita yang sudah membuat penasaran ivan seharian penuh. setelah ivan selesai dengan segala aktifitas sekolah nya pada hari itu ivan pulang dengan penuh harapan dengan wanita incaran dia saat itu. Malamnya ivan mencoba menghubungi santi untuk pertama kalinya melalu SMS. Namun malang nasib ivan, ternyata saat itu SMS yang ia kirimkan ke santi tidak mendapatkan balasan. Tak menyerah sampai situ esoknya di  sekolah ivan menemui teman santi yang ia mintai info tentang santi di kemarin hari. Ivan memulai obrolan dengan anto nama teman santi itu. Dia menanyakan latar belakang santi dan juga sempat bertanya apakah santi sudah mempunyai seorang pacar ataukah belum. Awalnya jawaban positif diterima ivan dari anto ini. Mulai dari santi masih single,dia adalah wanita yang ceria hingga ternyata anto ini juga teman sekelas dari santi. Namun di sisi lain ada sesuatu yang cukup menggoyahkan ivan untuk mendekati santi ini. Anto mengatakan bahwa santi belum bisa melupakan mantan pacar dia yang lama. Oleh karena itu santi ini cukup dan bisa dibilang sangat cuek dengan lelaki yang akan mendekatinya. Faktanya memang santi ini tergolong wanita yang menarik dari segi fisik yang membuat banyak remaja seusia dia tertarik kepada nya. Namun dari sekian orang yang pernah mendekatinya yang didapat adalah kegagalan nol besar. Ya hari itu anto menceritakan panjang lebar tentang teman-teman nya yang juga mendekati santi dan berujung dengan kegagalan. Dan alasan dari kegagalan mereka semua sama,santi terlalu cuek orangnya. Saat itu pula pikiran ivan mulai kemana-mana, namun entah apa yang sedang dipikirkan ivan saat itu akhirnya dia memutuskan untuk tetap melanjutkan usaha nya untuk mendekati santi. Dan usaha awal nya adalah dengan menyuruh anto untuk bilang bahwa orang yang mengirim SMS kepada santi adalah temannya. Jurus ivan tadi ternyata cukup berguna karena malam harinya ia memperoleh balasan SMS dari santi untuk pertama kalinya. Sejak saat malam pertama santi membalas pesan dari ivan mereka berdua mulai akrab. Intensitas berbalas pesan dari mereka berdua cukup sering dilakukan dengan frekuensi tiap hari. Ivan merasakan jalan yang dibuka oleh santi sudah terlihat jelas di depan mata dan dia pun pada akhirnya memberanikan diri untuk mengatakan perasaan nya kepada santi. Terhitung sekitar sebulan sejak awal pertama kali ivan dan santi berkenalan ivan mengatakan perasaan nya kepada santi. Seperti remaja pada biasanya ivan mengatakan perasaannya dengan rancangan dan niat yang matang. Dia mempersiapkan sebuah kalung dan sebuah bantal berbentuk hati yang memang direncanakan ketika ia menyatakan perasaannya kepada santi. Saat itu ivan cukup yakin akan respon santi selama ini terhadap dia. namun ternyata pada saat itu santi menolak ivan. Dengan alasan klasik santi menolak ivan.karena memang saat itu ivan memendam rasa suka pada santi ia cukup kecewa dengan hasil akhir yang ia perjuangkan hari itu. Ivan pulang dengan perasaan kecewa yang membalut hatinya malam itu. Beberapa hari setelah hari yang mengecewakan tadi, ivan dan santi terlihat masih menjalin hubungan yang baik bahkan bisa dibilang lebih akrab dari sebelumnya. Di sekolah,ivan berulang kali menyambangi kelas santi dan begitu juga sebaliknya terkadang setelah jam sekolah berakhir santi yang menghampiri kelas ivan. Hari demi hari keakraban mereka seakan menutupi hari penolakan santi terhadap ivan saat itu. Terkadang ketika ivan sedang berada di kelas santi ia suka memandangi wajah santi sesaat.ia memandangi wanita yang beberapa waktu lalu sudah menolak perasaan nya. Dalam benak ivan saat itu hanya pikiran yang terpenting adalah bersama santi setiap hari. Ya, mereka berdua seakan sedang memulai sebuah hubungan yang rumit. Semakin hari semakin rumit karena keakraban ivan dan santi belakangan hari ini semakin menjadi dan bahkan membuat teman-teman disekitar mereka mengira bahwa ivan dan santi sudah menjadi sepasang kekasih. Namun hanya kata teman yang menjadi jarak diantara keakraban dua remaja ini. Semakin hari perasaan itu kembali muncul dalam benak ivan. Bagaimanapun juga susah untuk membendung sebuah perasaan kepada seseorang yang kamu suka , bahkan seseorang itu ada tiap hari bersama kamu. Ivan terjebak dalam sebuah kebingungan batin. Terkadang dia bertanya apakah sikap santi seperti itu hanya untuk memanfaatkan ivan seorang. Namun ketika melihat senyum santi setiap hari pikiran seperti itu menghilang dari pikiran ivan. Makan bersama,ngobrol bersama,dan tertawa bersama adalah sedikit gambaran kebersamaan ivan dan santi setiap harinya. Bahkan terkadang ketika ivan sempat main ke rumah santi , ivan sempat berkenalan dengan kedua orang tua santi. Mungkin hubungan mereka berdua terlihat seperti jalan lurus yang tak terdapat sesuatu yang menghalanginya. Hal itu lah yang membuat ivan semakin bingung apa yang harus dia lakukan. Dengan kenyataan bahwa hubungan akrab dia dengan santi yang penuh dengan harapan berbanding terbalik dengan jawaban penolakan santi dan juga keengganan santi untuk membahas masalah asmara lebih jauh. Hingga pada suatu waktu disaat jam sekolah berakhir ivan bertanya kepada santi
Ivan : “san,gimana si perasaan kamu sama aku sekarang sama aku?”
Santi : “aku nyaman sama kamu van,tapi ada sesuatu hal yang bikin aku ngk yakin untuk kita berdua  melangkah lebih jauh”.
Ivan : “kenapa si san emang ?”
Santi : “aku juga gak tau van,maaf ya”.
Jawaban singkat yang membuat hati ivan semakin bergejolak. Bukan karena penolakan santi sebelumnya namun keraguan santi akan diri ivan yang membuat dirinya bingung. Disaat yang bersaman juga ivan tengah didekati teman satu angkatannya juga. Teman sekelas ivan yang bernama tika memang sudah lama menyukai ivan. Terlihat dari sikap dia yang setiap harinya memperhatikan ivan didalam maupun diluar kelas. Sampai disuatu saat ivan mendapat nasihat dari teman-teman nya.
Teman ivan : “van lu bego ya udah tau dideketin si tika,sok pura-pura ngk respon lu”.
Ivan : “gue tau kok,tapi fokus gue bukan ke tika, tapi ke santi”.
Teman ivan : apa si yang lu harepin dari santi?lu kan udah ditolak sama dia,yaudah lah cari yang pasti-pasti aja.
Ivan : “tapi kan gue deket sama santi sekarang”.
Teman ivan : “iya deket, terus jadian kagak sama dia? ngk kan? Betah amat lu di posisi kayak gitu. Lu ga tau gimana kemarin tika nolongin lu pas lu kena tackle waktu kita match futsal sama kelas sebelah. Kesian van, liat tuh si tika. Lu lepas cewe cantik kek tika yang jelas-jelas suka sama lu dan lu malah mengharapkan cewe gak jelas kek santi”.
Ivan : “udah ah jangan bahas lagi, gue balik dulu ya udah malem”.

Setelah percakapan dengan teman ivan tadi , hati ivan semakin bergejolak, mungkin ini saat nya ivan memperoleh kejelasan dari semua yang terjadi dengan dirinya dan santi. Beberapa hari kemudian disaat sore hari setelah jam sekolah , saat itu hati ivan sudah semakin kalut dengan keadaan dia dan santi. Sore itu juga disaat hujan lebat mengguyur,ternyata santi masih disekolah dia menunggu hujan reda namun jam sudah menunjukkan pukul 05.00.  saat itu pula ivan menjemput santi dan membawakan dia jas hujan. Dan ide ivan untuk mengakhiri ketidak jelasan hubungan dia dengan santi di sore itu pun sudah pada puncaknya.
Ivan : “ini san, aku bawain jas hujan buat kamu”
Santi : “kamu ngapain repot-repot sampai basah kuyub gitu kesini van, astaga terima kasih ya,aku ngk minta kamu bawain jas hujan kesini kok”.
Ivan : “gak papa san,ntar sampai rumah juga langsung ganti.
Santi: “makasi ya,kamu baik banget emang van”.
Ivan : “sama-sama san, oiya san,aku mau ngomong sama kamu”.
Santi : “mau ngomong apa van, sini duduk samping aku”.
Ivan : san,sebenarnya kita berdua ini gimana si? Aku tau kita akrab,dekat,dan sudah mengenal satu sama lain,tapi kamu tahu kan perasaan ku sama kamu,dan aku ngk bisa kalo terus-menerus dalam posisi seperti saat ini tanpa kejelasan dalam hubungan kita. Pada intinya aku sayang sama kamu san. Gimana si perasaan kamu ke aku? Aku mau kita akhiri ketidak jelasan hubungan kita sore ini.
Santi : van,maafin aku ya. Maafin aku selama ini. Aku nyaman sama kamu,aku sayang sama kamu,tapi ada sesuatu yang masih mengganjal di hati aku, dan aku ngk tau apa itu. Hal itu pun juga yang bikin sampai sekarang aku belum bisa menerima kamu dalam hidupku van. Maafin aku ya..

Sontak mendengar perkataan santi tadi membuat emosi ivan campur aduk menjadi satu dengan dengungan petir yang kencang saat itu. Air mata ivan pun pecah dan tak bisa terbendung saat itu. Ivan tak tahu apa yang dia tangisi saat itu namun yang jelas ia tak bisa menahan hasrat emosi nya yang meluap. Ya,untuk pertama kali dalam hidup ivan ia menangis karena seseorang wanita yang ada dihadapannya saat itu. Tiba-tiba saat tangisan ivan masih dalam puncaknya , santi memeluk ivan. Ia membisikkan “van,maafin aku ya,maafin aku selama ini,aku udah jahat sama kamu”. Kedua remaja ini larut dalam derasnya air hujan sore itu. Tak berapa lama kemudian setelah ivan cukup tenang dengan emosinya akhirnya ia mengantar santi hingga rumahnya. Mungkin dalam benak ivan sore itu adalah puncak dari segala usaha nya selama ini. Dia mengantarkan santi dan tersenyum lega. Ya,lega dengan segala perasaan yang sangat mengganjal hatinya beberapa bulan terakhir ini. Setelah hujan di sore itu ivan tidak lagi menghampiri santi tiap harinya di sekolah. Hari-hari ivan menjadi lebih tenang setelah itu dan sejak saat itu pula dia mulai dekat dengan tika yang perlahan mulai masuk ke dalam kehidupan ivan. Namun seperti petir di siang bolong tiba-tiba pada suatu siang di sekolah santi menghubungi ivan melalui sebuah SMS yang kurang lebih isinya santi ingin menemui ivan. Ivan yang saat itu cukup bertanya-tanya ada apa dengan santi sehingga ia ingin bertemu dengan ivan. Ivan pun pada ujungnya menyanggupi permintaan santi tadi. esok sorenya ivan dan santi bertemu di gerbang sekolah saat jam sekolah berakhir.
Ivan : “San ,mau ngomong apaan emang?”
Santi : “duduk sini dulu van sabar yak”.
   Tak lama setelah itu mereka berdua terlibat obrolan  basa-basi ringan.
Ivan : “san sebenarnya mau ngomong apaan si kamu?aku ada match futsal abis ini sama anak-anak”.
    Kemudian santi memegang kedua tangan ivan dan berkata.
Santi : “van,tawaran kamu yang lalu masih berlaku ngk”?
Ivan : “tawaran? Tawaran apa san?”
Santi : “van... aku sadar,sekarang aku benar-benar sayang sama kamu”.
Ivan : “kenapa san kamu? Sehat?”
Santi : “aku sadar aku memang benar-benar nyaman sama kamu,disaat kamu ngk ada disamping aku,seperti ada yang hilang.
Ivan: “kamu yakin sama apa yang kamu omongin sekarang san?”
Santi : “aku yakin sama perasaanku sekarang van.”
      Perkataan santi tadi cukup membuat ivan shock. Bagaimana bisa wanita yang 2 kali menolak ivan bisa mengatakan hal tersebut. Seperti dugaan juga,ivan tidak bisa menolak apa yang sudah di berikan oleh santi kepadanya. Dan mulai sore itu mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Mungkin dari cerita bahagia ivan dan santi adalah suatu hal yang sangat menyedihkan untuk tika. Ya, esoknya ivan bicara kepada tika kalo dirinya sudah berpacaran dengan santi dan dia meminta maaf  kepada tika karena sudah mendapat perlakuan yang baik dan perhatian. Tika kecewa? Pasti. Namun karena di posisi ini ivan adalah seorang yang cukup gentle dan bertanggung jawab . seharian itu pula dia menemani tika disekolah dan mencoba menghibur dengan keadaan tika yang seperti itu. Hari demi hari setelah itu adalah hari yang menyenangkan untuk ivan dan santi. Mereka berdua seakan memang seperti pasangan serasi . gurauan-gurauan santi dan ivan di antara mesranya hubungan mereka pun menjadi gambaran sehari-hari .
Santi : “van kuku jari kamu udah panjang tuh, sini aku potongin,aku bawa pemotong kuku di tas”.
Ivan : “ oiya san, nih boleh deh potongin coba.”
Santi : “eh van gajadi deh,kata orang kalo kita motongin kuku pacar kita ntar hubungan kita ngk lama”
Ivan : “halah,ngapain percaya gituan san, mau kamu potongin kuku jari aku atau rambut aku nanti tetap aku yang akan ngasih bunga 1 truk kelak”.
Santi : “pret kamu van”.

Ya, hubungan ivan dan santi memang terlihat sangat mesra dari hari ke hari. Hingga waktu itu tiba 1 bulan sejak mereka menjadi sepasang kekasih. Dan tiba-tiba santi menemui ivan dengan perkataan
Santi : “van,aku mau ngomong sama kamu nanti setelah kita pulang sekolah ya?”
Ivan : “mau ngomong apa san?ngomong sekarang aja gak papa aku tunggu”.
Santi : “nanti aja van pas pulang sekolah aku tunggu di gerbang sekolah ya”.

perasaan ivan bertanya-tanya saat itu. Dan bisa dibilang bukan perasaan yang positif untuknya karena pada saat itu pula senyuman santi berbeda dari sebelumnya. Namun karena tidak mau berpikir terlalu jauh ivan pun mencoba berpikir positif saat itu. Bel jam pulang pun berdengung dan ivan menemui santi di gerbang sekolah.
Ivan : “kamu mau ngomong apa san?”
Santi : “van,ibuku sepertinya tahu kalau kita pacaran,beliau menyampaikan sesuatu yang bikin aku takut van”.
Ivan : “emang ibu kamu ngomong apa san?”
Santi : “ibu aku sebenarnya melarang aku pacaran sebelum umur 20 van,dan jika beliau tahu kalau aku pacaran beliau akan sangat kecewa dan pasti memarahi aku”.
Ivan : “terus,kamu maunya gimana san”?
Santi : “aku gak tahu van,tapi yang jelas aku takut sekali dengan omongan ibu kemarin”.
Ivan : “backstreet?”
Santi: “aku mau,tapi aku ragu van”.
Ivan : “ya udah kalau gitu san,aku ngerti kok. Yaudah mulai sekarang kita jalan masing-masing ya. Muka kamu pucet banget hari ini. Kalau kamu butuh apa-apa bilang aku aja nantinya ya.
Santi : “van,kamu ngk papa? Aku tau posisi kamu,tapi aku juga ga bisa apa-apa. Maaf ya”.
Ivan : “ga apa-apa san aku ngerti kamu kok,aku gak akan maksain sebuah hubungan. Yuk kita pulang”.

Sore itu badan ivan benar-benar lemas. Ia pulang ke rumah dengan badan lesu dan perasaan campur aduk. Hubungan impian dengan santi yang sudah ia bangun beberapa bulan terakhir hancur dalam hitungan minggu saja. hubungan yang selama ini bisa dikatakan terlalu banyak rasa pahit daripada manisnya benar-benar telah usai. Namun seperti ibarat genghis khan,ivan tidak menyerah terhadap keadaan. Setelah ivan dan santi putus,mereka tetaplah dekat seperti saat masih menjadi pasangan kekasih.  Ivan sadar dengan apa yang dilakukannnya penuh dengan resiko,namun yang jelas yang terbesit dipikiran ivan saat itu adalah dia hanya ingin bersama dengan santi apapun keadaanya. Hari demi hari mereka tetap lewati bersama,bahkan semua teman sekolah mereka tidak mengira bahwa hubungan  ivan dan santi sudah berakhir. Hingga akhirnya beberapa bulan setelah hari dimana mereka putus, ivan menemui santi di gerbang sekolah.
Ivan : “san,aku mau tanya sama kamu”.
Santi : “apa van?”
Ivan : “san,aku sayang sama kamu,aku mau tunggu kamu sampai kamu cukup umur untuk kita pacaran nantinya.
Santi : “van,cukup van, cukup usaha kamu selama ini . kamu sudah cukup mengorbankan semua buat aku. Mulai saat ini kamu berusaha yang terbaik ya buat kamu sendiri. Aku akan selalu support kamu meskipun hanya lewat doa dan harapan.
Ivan : “san,makasi ya buat semuanya selama ini. Aku dapat pengalaman dan pelajaran berharga dari hubungan kita. Aku juga berdoa yang terbaik buat kamu nantinya.

Mungkin percakapan singkat antara ivan dan santi tadi adalah percakapan biasa saja. namun disisi lain,sejak saat itulah ivan sadar bahwa dan akhirnya bisa benar-benar bisa melepaskan santi . ya,sejak saat itu ivan seperti kembali dari sebuah peperangan yang cukup melelahkan selama kurang lebih hampir 2 tahun. Perjuangan pertama kali saat dia bertemu santi,bersama santi,dan berpisah dengan santi akan selalu dia kenang sebagai salah satu lembaran manis dalam hidupnya.  di gerbang sekolah itu juga dia bertemu dengan santi untuk pertama kalinya dan pada akhirnya menutup lembaran manisnya bersama santi.
Ivan dan santi mungkin hanyalah satu dari sekian cerita remaja  yang pernah masuk sejenak dalam kehidupan kita. Terkadang apa yang sudah kita perjuangkan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan terkadang harapan kita tidak selalu sejalan dengan kenyataan. Belajar meng ikhlaskan sesuatu itu memang tidak terlihat mudah seperti aslinya,namun percaya lah sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan membuat hidup mu bahagia seterusnya.


By : ezaanggoro

Minggu, 20 September 2015

Missing Stories....

Hold me now,i’m six feet from the edge and i’m thinking, may be six feet aint so far down. Sejenak one last breath nya creed membuat gue melayang jauh beberapa waktu silam. Mungkin tulisan gue kali ini agak sedikit berat,bukan karena berat gue naik ,tapi kali ini gue ingin memberi sedikit aroma berbeda pada tulisan gue. Bukan tentang mantan,gebetan apalagi tikungan teman. Kali ini gue bakal sedikit bercerita tentang sesuatu. Sesuatu yang mungkin bisa dikatakan fana,sedikit aroma bahagia,dan dalam waktu yang sekejap saja. jangan terharu dulu karena gue belum tulis awal ceritanya.
 Malem itu suatu saat dimana ada seseorang cowo yang lagi giat-giatnya memainkan sebuah game online PC demi mengejar sebuah prestige dalam permainan dunia maya. pagi,siang,malam dia selalu mengarahkan tangannya ke keyboard ataupun mouse. Hal-hal yang normal ketika sebuah permainan kita menemukan teman-teman dalam 1 komunitas. Hari itu seperti biasa dia mengarahkan perhatian ke game favorit nya dan tanpa basa-basi sangat fokus terhadap permainan fana nya. Sampai suatu saat dia bertemu player lain ketika sedang asik melakukan istilah “farming” dalam sebuah game role playing. Cowo itu kemudian mengajak bicara player itu,basa-basi dan ungkapan perkenalan dengan cara gamer pun dilakukan,dan ketika 2 orang yang merasa nyambung dengan 1 topik yang sama pastilah dengan cepat mereka akrab. Tak lama setelah perkenalan mereka cowo itu kemudian mengajak player teman barunya ini untuk bergabung ke komunitas player yang dia ikuti. Komunitas ini mungkin akan terdengar lebih awam kalau gue sebut contoh seperti clan/guild. Malam itu juga cowo itu mempersilahkan masuk teman barunya . tidak ada sesuatu yang spesial di malam awal mereka bertemu dalam dunia game virtual itu. Sampai keesokan harinya,si teman baru memperkenalkan teman nya yang lain kepada cowo itu. Dan seperti biasa si cowo ini cukup terbuka terhadap orang-orang baru disekitarnya. Saat si teman baru itu mengenalkan temannya , cowo itu hanya terdiam dan sedikit tersenyum,bukan karena sesuatu topik candaan namun dia melihat obrolan si teman baru dengan temannya itu cukup membuat rasa untuk mentertawakan mereka. Pada akhirnya cowo itu berkenalan langsung dengan scatch. Oh iya, sebut saja teman baru tadi dengan nama apple dan teman dia dengan nama scatch. Awalnya,cowo itu sempat mengira scatch adalah seorang pria,karena memang dalam virtual game role playing kita kadang terkecoh oleh character seorang player. Namun, karena si cowo itu memang penasaran pada akhirnya si cowo itu mulai mendekati scatch.dan pada akhirnya si cowo itu memastikan kalo ternyata scatch adalah seorang wanita dengan sebuah percakapan yang sebenarnya bisa dikatakan tidak penting. Mulai saat itu entah dorongan apa yang ada dalam benak si cowo, dia mulai akrab dengan scatch. Bukan karena scatch adalah seorang girl player dalam sebuah RPG namun lebih cenderung melihat sosok scatch disini unik. Yak menurut pandangan si cowo itu, scatch berbeda dari girl player kebanyakan. Entah apa alasan cowo itu melihat sebuah perbedaan yang unik dalam diri scatch ,namun faktanya semakin hari mereka berdua semakin akrab. Ya,siang malam disaat waktu online dalam sebuah dunia fana pasti mereka berdua membuat janji minimal sekedar meluangkan waktu untuk bermain bersama ataupun hanya sekedar membuka topik obrolan keseharian mereka. Tiba pada suatu waktu ada kejadian yang membuat kedua orang tersebut saling membuka diri mereka dalam sebuah cerita pengalaman hidup. Ya,mereka kadang menceritakan pengalaman lucu,konyol dan seru dalam keseharian mereka,namun tak jarang juga topik obrolan mereka adalah pengalaman pahit yang pernah mereka alami. Sampai memotivasi satu dan yang lain yang kaitannya dengan asmara mereka masing-masing sudah mereka lakukan. Tak terasa 1 bulan sudah cowo itu dan scatch memulai sebuah hubungan . kalau boleh gue paralelkan dunia virtual game seperti dunia nyata mungkin keseharian hubungan cowo itu dan scatch sudah seperti orang yang mengenal satu sama lain. Cara si cowo memberikan sesuatu dalam sebuah gift/kejutan dalam bentuk fana sebuah virtual game kepada scatch dan begitu juga sebaliknya adalah hari-hari yang cukup indah dilalui mereka berdua. Merancang jadwal bermain bersama,mengingatkan hal-hal yang mungkin terhitung sebagai bentuk perhatian,hingga menunggu satu sama lain ketika akan mengakhiri sebuah game pun mereka lakukan. Seperti tidak ada sesuatu yang mengganjal dalam hubungan mereka berdua. Sampai tiba pada suatu titik dimana cowo itu benar-benar merasa nyaman kepada scatch. Mungkin dari sinilah awal segalanya berubah. Mulai saat itu si cowo merasakan sesuatu ingin memiliki scatch,tapi dia sempat berpikir betapa bodohnya dia menyimpan perasaan seperti itu dalam bentuk sesuatu yang fana dan virtual.  Namun hari demi hari yang mereka berdua lalui terkadang sempat membuat cowo itu berpikir ulang. Scatch dengan seluruh keseharian nya yang entah apakah sebuah kebetulann ataukah hanya rancangan belaka,apa yang scatch lakukan selalu membuat cowo itu tersenyum. Film,lagu,dan segala yang ditawarkan oleh scatch adalah hal yang diimpikan oleh cowo itu. Mungkin scatch adalah bentuk virtual dari cewe impian cowo itu.  Terkadang di saat mereka melakuan sebuah panggilan suara , si cowo sempat berpikir apakah yang sudah dia lakukan adalah sebuah hal yang sia-sia? Oh iya, pada saat itu meskipun si cowo dan scatch sudah hidup dalam sebuah modernisasi sosial media namun pada nyatanya mereka sangat jarang sekali memulai sebuah obrolan pada halaman sosial media mereka. Dan sesuatu hal yang mungkin cukup aneh terlihat ketika mereka melakukan sebuah obrolan melalui sosial media mereka seperti tidak mengenal satu sama lain. Seperti 180 derajat kebalikan yang mereka lakukan berdua pada dunia virtual mereka . jawaban-jawaban singkat dan obrolan yang terlalu datar dalam sebuah kotak chatting menjadi gambaran betapa terbaliknya apa yang mereka lakukan dalam dunia virtual game dengan dunia nyata mereka. namun hal tersebut tidak cukup membuat si cowo mundur untuk menjauhi scatch. Sebaliknya semakin hari perasaan si cowo ini semakin kuat terhadap scatch. perasaan ini tidak bisa dikatakan cinta, terlalu munafik seandainya menyebut itu sebuah perasaan suka ataupun cinta. Ya, terlalu munafik untuk sebuah hubungan fana yang mereka lalui berdua. Mungkin gue gambarkan kurang lebih perasaan itu seperti nyaman dan ingin selalu bersama dalam setiap kesempatan. Dan mungkin puncak dari kebodohan  cowo itu adalah dimana dia menjawab dengan polosnya kalau dia menyukai scatch. mungkin jawaban yang menghasilkan sesuatu yang mustahil terjadi ketika secara singkat scatch menjawab ungkapan cowo itu kurang lebih seperti ini “aku juga suka sama kamu, tapi kita berdua sama-sama sadar dan tahu kan”. Jawaban yang mungkin mengundang pertanyaan namun sangat benar-benar dimengerti oleh cowo itu. Ya,sejak malam itu mungkin perubahan sikap si cowo terhadap scatch menjadi terlihat nyata dalam dunia game tersebut. Dia terlihat menjauhi scatch dan terlihat kurang suka ketika ada teman 1 komunitas game yang memulai topik obrolan dengan scatch. mungkin hal ini terlihat konyol ketika cowo itu membawa perasaan dia terlalu jauh dalam sebuah dunia virtual. Hingga tiba disaat scatch benar-benar menjauh dari cowo itu disaat bersamaan dalam dunia nyata cowo itu berhasil mendapatkan pasangan asmaranya. Dengan kesibukan cowo itu dan scatch yang terlihat dari jarangnya intensitas memainkan permainan game virtual dan juga semakin jarangnya mereka berdua mempunyai waktu bersamaan untuk sekedar menyamakan jadwal bermain bersama. Ya untuk beberapa saat mungkin ini akhir dari hubungan mereka berdua. Hingga tiba pada suatu hari mereka secara tidak sengaja bertemu dalam sebuah waktu yang sama dalam dunia virtual. Percakapan singkat antara mereka berdua :
Cowo: hei gimana kabar kamu? Sombong sekarang.
Scatch : ih siapa yang sombong,kamu kali, cie yang udah bisa move on dari mantan yang dulu.
Cowo : kok kamu tau?
Scatch : iyalah, tapi aku diem aja, kan seperti dulu-dulu kalau kamu lagi rajin ngeblog aku liatin aja.
Cowo : gimana kuliah kamu? Gak pernah kabar-kabar ih , kalo tunangan jangan lupa undang-undang
Scatch : baik kok,dih kamu calon aja belom ada.
Dari percakapan mereka berdua yang singkat dan seperti tidak ada sesuatu yang menarik namun dari dalam perasaan cowo itu scatch masih tetaplah sama seperti yang dulu. Ya, dengan segala hal-hal kecil yang sebenarnya hal tersebut tidak bisa dilakukan bahkan dengan pasangan  si cowo pada saat itu. Dalam benak banyak orang berpikir sesuatu apakah yang bisa diperbuat orang dalam dunia virtual yang bahkan kita hanya bisa melihat tulisan saja. namun terkadang sesuatu yang diluar nalar memang menjadi sesuatu yang tidak terlupakan oleh kita. Hari-hari dimana dilewatkan si cowo dengan scatch dan ada saat dimana kejadian dan kebiasaan yang dirindukan si cowo terhadap scatch seperti saling menunggu hingga salah satu dari kedua orang ini tertidur saat bermain virtual game. Mungkin cerita mereka berdua akan tetap sama sampai nanti dalam bentuk saling tunggu menunggu yang tak ada ujungnya. Ya,mungkin tidak ada yang bisa diharapkan dari sebuah dunia virtual yang fana. Mungkin perasaan si cowo itu hanyalah nafsu sesaat,mungkin perhatian scatch hanyalah kebetulan belaka dan mungkin yang mereka lakukan berdua adalah sebuah drama dalam kehidupan mereka. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi sebenarnya,namun ada suatu saat dimana cowo itu merindukan scatch, merindukan scatch dengan segala kesempurnaan yang fana. Biarlah dia merindukan gadis impian fana nya..

Cerita gue diatas “mungkin” hanyalah sebuah fiksi belaka. Atau mungkin dari kalian semua yang membaca tulisan gue kali ini ada yang pernah mengalami hal yang serupa. Biarkan cerita itu mengalir adanya dalam sebuah MISSING STORIES dalam hidup kalian .....