Berawal dari jam
setengah 7 pagi di saat bulan ramadhan seorang remaja sekolah menengah atas
memulai sebuah cerita panjang nya. Ya,kali ini gue akan menceritakan sebuah
kisah seorang remaja biasa yang mungkin sederhana dan tidak lepas dari
keseharian kalian semua. Pagi cerah disaat jam masuk sekolah seorang remaja
pria bernama ivan . ivan ini seorang siswa sekolah menengah atas di salah satu
sekolah negeri di kota kecil , dia saat ini memasuki kelas 2SMA, saat-saat
dimana mungkin bagi kebanyakan siswa SMA adalah saat terbaik dalam kehidupan
sekolah mereka. Dimulai dari alarm ivan yang rusak di pagi itu yang menyebabkan
dia bangun terlambat dan akhirnya sampai terlambat datang di sekolah dia.
ya,pagi itu memang dia cukup lelah mengingat semalam aktifitas dia bersama
teman-temannya cukup menguras waktu tidur ivan. Ditambah dengan suasana bulan
ramdhan yang memang mengakibatkan waktu tidur ivan berantakan. Saat itu tepat
di gerbang sekolah ivan, bersamaan dengan hukuman terlambat yang diterima ivan oleh
guru yang bertugas. dia saat itu bersama seorang wanita, wanita yang cukup
asing untuk ivan karena sebelum nya ivan tidak pernah melihat wanita ini
disekolahnya. Sejenak mereka berdua saling bertatap muka dan secepat angin pula
akhirnya mereka berpisah saat itu yang disebabkan saat itu ivan tidak boleh
memasuki sekolah terlebih dahulu karena hukuman dia. ivan terdiam sejenak
memikirkan wanita yang tidak lama dia lihat tadi. dia merasa bagaimana mungkin
dia melewatkan 1 orang yang tidak ia kenal di sekolah nya. Ya,bisa dikatakan
ivan ini cukup terkenal di sekolah dia dan bisa dikatakan hampir semua
rekan-rekan ivan satu angkatan maupun yang berbeda angkatan mengenal dia. akhirnya
ivan pun mencoba mencari informasi tentang siswa wanita yang dia temui pagi
tadi. sore hari nya setelah bel waktu pulang berbunyi ivan dan teman-teman nya
sedang merencanakan pertandingan futsal di sekolahnya. Disaat rapat akan
dimulai ivan meminta izin untuk pergi ke kamar kecil. Tanpa disengaja ketika
dia hendak ke kamar kecil , di lorong sekolah itu dia melihat siswa wanita yang
bertemu dengan ivan pagi hari tadi sedang asik berbicara dengan teman ivan
lainnya. Pantas saja ivan tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya, karena
dia merupakan adik tingkat dari ivan. Saat itu pula ivan mendatangi teman nya
yang sedang mengobrol dengan wanita incaran ivan tadi. setelah nya ivan mulai
menanyakan hal-hal basa basi ketika remaja tertarik terhadap lawan jenisnya. Mulai
dari nomor hp hingga alamat rumahnya pun segera ia tanyakan kepada teman ivan
yang mengobrol dengan wanita itu. Oiya, pada saat itu sosial media dalam gadget
masih terbatas. SMS (short message service) adalah hal paling sering yang
dilakukan untuk kita berkomunikasi dengan orang lain. Pada saat itu pula ivan
berhasil mendapatkan nomor handphone wanita yang ia cari-cari seharian ini. Nama
wanita itu pun tak lupa ia ketahui dari temannya tadi. santi, ya seperti itu
nama wanita yang sudah membuat penasaran ivan seharian penuh. setelah ivan
selesai dengan segala aktifitas sekolah nya pada hari itu ivan pulang dengan
penuh harapan dengan wanita incaran dia saat itu. Malamnya ivan mencoba
menghubungi santi untuk pertama kalinya melalu SMS. Namun malang nasib ivan,
ternyata saat itu SMS yang ia kirimkan ke santi tidak mendapatkan balasan. Tak menyerah
sampai situ esoknya di sekolah ivan
menemui teman santi yang ia mintai info tentang santi di kemarin hari. Ivan memulai
obrolan dengan anto nama teman santi itu. Dia menanyakan latar belakang santi
dan juga sempat bertanya apakah santi sudah mempunyai seorang pacar ataukah
belum. Awalnya jawaban positif diterima ivan dari anto ini. Mulai dari santi
masih single,dia adalah wanita yang ceria hingga ternyata anto ini juga teman
sekelas dari santi. Namun di sisi lain ada sesuatu yang cukup menggoyahkan ivan
untuk mendekati santi ini. Anto mengatakan bahwa santi belum bisa melupakan
mantan pacar dia yang lama. Oleh karena itu santi ini cukup dan bisa dibilang
sangat cuek dengan lelaki yang akan mendekatinya. Faktanya memang santi ini
tergolong wanita yang menarik dari segi fisik yang membuat banyak remaja seusia
dia tertarik kepada nya. Namun dari sekian orang yang pernah mendekatinya yang
didapat adalah kegagalan nol besar. Ya hari itu anto menceritakan panjang lebar
tentang teman-teman nya yang juga mendekati santi dan berujung dengan
kegagalan. Dan alasan dari kegagalan mereka semua sama,santi terlalu cuek
orangnya. Saat itu pula pikiran ivan mulai kemana-mana, namun entah apa yang
sedang dipikirkan ivan saat itu akhirnya dia memutuskan untuk tetap melanjutkan
usaha nya untuk mendekati santi. Dan usaha awal nya adalah dengan menyuruh anto
untuk bilang bahwa orang yang mengirim SMS kepada santi adalah temannya. Jurus ivan
tadi ternyata cukup berguna karena malam harinya ia memperoleh balasan SMS dari
santi untuk pertama kalinya. Sejak saat malam pertama santi membalas pesan dari
ivan mereka berdua mulai akrab. Intensitas berbalas pesan dari mereka berdua
cukup sering dilakukan dengan frekuensi tiap hari. Ivan merasakan jalan yang
dibuka oleh santi sudah terlihat jelas di depan mata dan dia pun pada akhirnya
memberanikan diri untuk mengatakan perasaan nya kepada santi. Terhitung sekitar
sebulan sejak awal pertama kali ivan dan santi berkenalan ivan mengatakan
perasaan nya kepada santi. Seperti remaja pada biasanya ivan mengatakan
perasaannya dengan rancangan dan niat yang matang. Dia mempersiapkan sebuah kalung
dan sebuah bantal berbentuk hati yang memang direncanakan ketika ia menyatakan
perasaannya kepada santi. Saat itu ivan cukup yakin akan respon santi selama
ini terhadap dia. namun ternyata pada saat itu santi menolak ivan. Dengan alasan
klasik santi menolak ivan.karena memang saat itu ivan memendam rasa suka pada
santi ia cukup kecewa dengan hasil akhir yang ia perjuangkan hari itu. Ivan pulang
dengan perasaan kecewa yang membalut hatinya malam itu. Beberapa hari setelah
hari yang mengecewakan tadi, ivan dan santi terlihat masih menjalin hubungan
yang baik bahkan bisa dibilang lebih akrab dari sebelumnya. Di sekolah,ivan
berulang kali menyambangi kelas santi dan begitu juga sebaliknya terkadang
setelah jam sekolah berakhir santi yang menghampiri kelas ivan. Hari demi hari
keakraban mereka seakan menutupi hari penolakan santi terhadap ivan saat itu. Terkadang
ketika ivan sedang berada di kelas santi ia suka memandangi wajah santi sesaat.ia
memandangi wanita yang beberapa waktu lalu sudah menolak perasaan nya. Dalam benak
ivan saat itu hanya pikiran yang terpenting adalah bersama santi setiap hari. Ya,
mereka berdua seakan sedang memulai sebuah hubungan yang rumit. Semakin hari
semakin rumit karena keakraban ivan dan santi belakangan hari ini semakin
menjadi dan bahkan membuat teman-teman disekitar mereka mengira bahwa ivan dan
santi sudah menjadi sepasang kekasih. Namun hanya kata teman yang menjadi jarak
diantara keakraban dua remaja ini. Semakin hari perasaan itu kembali muncul
dalam benak ivan. Bagaimanapun juga susah untuk membendung sebuah perasaan
kepada seseorang yang kamu suka , bahkan seseorang itu ada tiap hari bersama
kamu. Ivan terjebak dalam sebuah kebingungan batin. Terkadang dia bertanya
apakah sikap santi seperti itu hanya untuk memanfaatkan ivan seorang. Namun ketika
melihat senyum santi setiap hari pikiran seperti itu menghilang dari pikiran
ivan. Makan bersama,ngobrol bersama,dan tertawa bersama adalah sedikit gambaran
kebersamaan ivan dan santi setiap harinya. Bahkan terkadang ketika ivan sempat
main ke rumah santi , ivan sempat berkenalan dengan kedua orang tua santi. Mungkin
hubungan mereka berdua terlihat seperti jalan lurus yang tak terdapat sesuatu
yang menghalanginya. Hal itu lah yang membuat ivan semakin bingung apa yang
harus dia lakukan. Dengan kenyataan bahwa hubungan akrab dia dengan santi yang
penuh dengan harapan berbanding terbalik dengan jawaban penolakan santi dan juga
keengganan santi untuk membahas masalah asmara lebih jauh. Hingga pada suatu
waktu disaat jam sekolah berakhir ivan bertanya kepada santi
Ivan : “san,gimana si
perasaan kamu sama aku sekarang sama aku?”
Santi : “aku nyaman
sama kamu van,tapi ada sesuatu hal yang bikin aku ngk yakin untuk kita berdua melangkah lebih jauh”.
Ivan : “kenapa si san
emang ?”
Santi : “aku juga gak
tau van,maaf ya”.
Jawaban singkat yang
membuat hati ivan semakin bergejolak. Bukan karena penolakan santi sebelumnya
namun keraguan santi akan diri ivan yang membuat dirinya bingung. Disaat yang
bersaman juga ivan tengah didekati teman satu angkatannya juga. Teman sekelas
ivan yang bernama tika memang sudah lama menyukai ivan. Terlihat dari sikap dia
yang setiap harinya memperhatikan ivan didalam maupun diluar kelas. Sampai disuatu
saat ivan mendapat nasihat dari teman-teman nya.
Teman ivan : “van lu
bego ya udah tau dideketin si tika,sok pura-pura ngk respon lu”.
Ivan : “gue tau
kok,tapi fokus gue bukan ke tika, tapi ke santi”.
Teman ivan : apa si
yang lu harepin dari santi?lu kan udah ditolak sama dia,yaudah lah cari yang
pasti-pasti aja.
Ivan : “tapi kan gue
deket sama santi sekarang”.
Teman ivan : “iya
deket, terus jadian kagak sama dia? ngk kan? Betah amat lu di posisi kayak
gitu. Lu ga tau gimana kemarin tika nolongin lu pas lu kena tackle waktu kita
match futsal sama kelas sebelah. Kesian van, liat tuh si tika. Lu lepas cewe
cantik kek tika yang jelas-jelas suka sama lu dan lu malah mengharapkan cewe
gak jelas kek santi”.
Ivan : “udah ah jangan
bahas lagi, gue balik dulu ya udah malem”.
Setelah percakapan
dengan teman ivan tadi , hati ivan semakin bergejolak, mungkin ini saat nya
ivan memperoleh kejelasan dari semua yang terjadi dengan dirinya dan santi. Beberapa
hari kemudian disaat sore hari setelah jam sekolah , saat itu hati ivan sudah
semakin kalut dengan keadaan dia dan santi. Sore itu juga disaat hujan lebat
mengguyur,ternyata santi masih disekolah dia menunggu hujan reda namun jam
sudah menunjukkan pukul 05.00. saat itu
pula ivan menjemput santi dan membawakan dia jas hujan. Dan ide ivan untuk
mengakhiri ketidak jelasan hubungan dia dengan santi di sore itu pun sudah pada
puncaknya.
Ivan : “ini san, aku
bawain jas hujan buat kamu”
Santi : “kamu ngapain
repot-repot sampai basah kuyub gitu kesini van, astaga terima kasih ya,aku ngk
minta kamu bawain jas hujan kesini kok”.
Ivan : “gak papa
san,ntar sampai rumah juga langsung ganti.
Santi: “makasi ya,kamu
baik banget emang van”.
Ivan : “sama-sama san,
oiya san,aku mau ngomong sama kamu”.
Santi : “mau ngomong
apa van, sini duduk samping aku”.
Ivan : san,sebenarnya
kita berdua ini gimana si? Aku tau kita akrab,dekat,dan sudah mengenal satu
sama lain,tapi kamu tahu kan perasaan ku sama kamu,dan aku ngk bisa kalo
terus-menerus dalam posisi seperti saat ini tanpa kejelasan dalam hubungan
kita. Pada intinya aku sayang sama kamu san. Gimana si perasaan kamu ke aku? Aku
mau kita akhiri ketidak jelasan hubungan kita sore ini.
Santi : van,maafin aku
ya. Maafin aku selama ini. Aku nyaman sama kamu,aku sayang sama kamu,tapi ada
sesuatu yang masih mengganjal di hati aku, dan aku ngk tau apa itu. Hal itu pun
juga yang bikin sampai sekarang aku belum bisa menerima kamu dalam hidupku van.
Maafin aku ya..
Sontak mendengar
perkataan santi tadi membuat emosi ivan campur aduk menjadi satu dengan
dengungan petir yang kencang saat itu. Air mata ivan pun pecah dan tak bisa
terbendung saat itu. Ivan tak tahu apa yang dia tangisi saat itu namun yang
jelas ia tak bisa menahan hasrat emosi nya yang meluap. Ya,untuk pertama kali
dalam hidup ivan ia menangis karena seseorang wanita yang ada dihadapannya saat
itu. Tiba-tiba saat tangisan ivan masih dalam puncaknya , santi memeluk ivan. Ia
membisikkan “van,maafin aku ya,maafin aku selama ini,aku udah jahat sama kamu”.
Kedua remaja ini larut dalam derasnya air hujan sore itu. Tak berapa lama
kemudian setelah ivan cukup tenang dengan emosinya akhirnya ia mengantar santi
hingga rumahnya. Mungkin dalam benak ivan sore itu adalah puncak dari segala
usaha nya selama ini. Dia mengantarkan santi dan tersenyum lega. Ya,lega dengan
segala perasaan yang sangat mengganjal hatinya beberapa bulan terakhir ini. Setelah
hujan di sore itu ivan tidak lagi menghampiri santi tiap harinya di sekolah. Hari-hari
ivan menjadi lebih tenang setelah itu dan sejak saat itu pula dia mulai dekat
dengan tika yang perlahan mulai masuk ke dalam kehidupan ivan. Namun seperti
petir di siang bolong tiba-tiba pada suatu siang di sekolah santi menghubungi
ivan melalui sebuah SMS yang kurang lebih isinya santi ingin menemui ivan. Ivan
yang saat itu cukup bertanya-tanya ada apa dengan santi sehingga ia ingin
bertemu dengan ivan. Ivan pun pada ujungnya menyanggupi permintaan santi tadi.
esok sorenya ivan dan santi bertemu di gerbang sekolah saat jam sekolah
berakhir.
Ivan : “San ,mau
ngomong apaan emang?”
Santi : “duduk sini
dulu van sabar yak”.
Tak lama setelah itu mereka berdua terlibat
obrolan basa-basi ringan.
Ivan : “san sebenarnya
mau ngomong apaan si kamu?aku ada match futsal abis ini sama anak-anak”.
Kemudian santi memegang kedua tangan ivan
dan berkata.
Santi : “van,tawaran
kamu yang lalu masih berlaku ngk”?
Ivan : “tawaran? Tawaran
apa san?”
Santi : “van... aku
sadar,sekarang aku benar-benar sayang sama kamu”.
Ivan : “kenapa san
kamu? Sehat?”
Santi : “aku sadar aku
memang benar-benar nyaman sama kamu,disaat kamu ngk ada disamping aku,seperti
ada yang hilang.
Ivan: “kamu yakin sama
apa yang kamu omongin sekarang san?”
Santi : “aku yakin
sama perasaanku sekarang van.”
Perkataan santi tadi cukup membuat ivan
shock. Bagaimana bisa wanita yang 2 kali menolak ivan bisa mengatakan hal
tersebut. Seperti dugaan juga,ivan tidak bisa menolak apa yang sudah di berikan
oleh santi kepadanya. Dan mulai sore itu mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
Mungkin dari cerita bahagia ivan dan santi adalah suatu hal yang sangat
menyedihkan untuk tika. Ya, esoknya ivan bicara kepada tika kalo dirinya sudah
berpacaran dengan santi dan dia meminta maaf
kepada tika karena sudah mendapat perlakuan yang baik dan perhatian. Tika
kecewa? Pasti. Namun karena di posisi ini ivan adalah seorang yang cukup gentle
dan bertanggung jawab . seharian itu pula dia menemani tika disekolah dan
mencoba menghibur dengan keadaan tika yang seperti itu. Hari demi hari setelah
itu adalah hari yang menyenangkan untuk ivan dan santi. Mereka berdua seakan
memang seperti pasangan serasi . gurauan-gurauan santi dan ivan di antara
mesranya hubungan mereka pun menjadi gambaran sehari-hari .
Santi : “van kuku jari
kamu udah panjang tuh, sini aku potongin,aku bawa pemotong kuku di tas”.
Ivan : “ oiya san, nih
boleh deh potongin coba.”
Santi : “eh van gajadi
deh,kata orang kalo kita motongin kuku pacar kita ntar hubungan kita ngk lama”
Ivan : “halah,ngapain
percaya gituan san, mau kamu potongin kuku jari aku atau rambut aku nanti tetap
aku yang akan ngasih bunga 1 truk kelak”.
Santi : “pret kamu van”.
Ya, hubungan ivan dan
santi memang terlihat sangat mesra dari hari ke hari. Hingga waktu itu tiba 1
bulan sejak mereka menjadi sepasang kekasih. Dan tiba-tiba santi menemui ivan
dengan perkataan
Santi : “van,aku mau
ngomong sama kamu nanti setelah kita pulang sekolah ya?”
Ivan : “mau ngomong
apa san?ngomong sekarang aja gak papa aku tunggu”.
Santi : “nanti aja van
pas pulang sekolah aku tunggu di gerbang sekolah ya”.
perasaan ivan
bertanya-tanya saat itu. Dan bisa dibilang bukan perasaan yang positif untuknya
karena pada saat itu pula senyuman santi berbeda dari sebelumnya. Namun karena
tidak mau berpikir terlalu jauh ivan pun mencoba berpikir positif saat itu. Bel
jam pulang pun berdengung dan ivan menemui santi di gerbang sekolah.
Ivan : “kamu mau
ngomong apa san?”
Santi : “van,ibuku
sepertinya tahu kalau kita pacaran,beliau menyampaikan sesuatu yang bikin aku
takut van”.
Ivan : “emang ibu kamu
ngomong apa san?”
Santi : “ibu aku
sebenarnya melarang aku pacaran sebelum umur 20 van,dan jika beliau tahu kalau
aku pacaran beliau akan sangat kecewa dan pasti memarahi aku”.
Ivan : “terus,kamu
maunya gimana san”?
Santi : “aku gak tahu
van,tapi yang jelas aku takut sekali dengan omongan ibu kemarin”.
Ivan : “backstreet?”
Santi: “aku mau,tapi
aku ragu van”.
Ivan : “ya udah kalau
gitu san,aku ngerti kok. Yaudah mulai sekarang kita jalan masing-masing ya. Muka
kamu pucet banget hari ini. Kalau kamu butuh apa-apa bilang aku aja nantinya
ya.
Santi : “van,kamu ngk
papa? Aku tau posisi kamu,tapi aku juga ga bisa apa-apa. Maaf ya”.
Ivan : “ga apa-apa san
aku ngerti kamu kok,aku gak akan maksain sebuah hubungan. Yuk kita pulang”.
Sore itu badan ivan
benar-benar lemas. Ia pulang ke rumah dengan badan lesu dan perasaan campur
aduk. Hubungan impian dengan santi yang sudah ia bangun beberapa bulan terakhir
hancur dalam hitungan minggu saja. hubungan yang selama ini bisa dikatakan
terlalu banyak rasa pahit daripada manisnya benar-benar telah usai. Namun
seperti ibarat genghis khan,ivan tidak menyerah terhadap keadaan. Setelah ivan
dan santi putus,mereka tetaplah dekat seperti saat masih menjadi pasangan
kekasih. Ivan sadar dengan apa yang
dilakukannnya penuh dengan resiko,namun yang jelas yang terbesit dipikiran ivan
saat itu adalah dia hanya ingin bersama dengan santi apapun keadaanya. Hari demi
hari mereka tetap lewati bersama,bahkan semua teman sekolah mereka tidak
mengira bahwa hubungan ivan dan santi
sudah berakhir. Hingga akhirnya beberapa bulan setelah hari dimana mereka
putus, ivan menemui santi di gerbang sekolah.
Ivan : “san,aku mau
tanya sama kamu”.
Santi : “apa van?”
Ivan : “san,aku sayang
sama kamu,aku mau tunggu kamu sampai kamu cukup umur untuk kita pacaran
nantinya.
Santi : “van,cukup
van, cukup usaha kamu selama ini . kamu sudah cukup mengorbankan semua buat
aku. Mulai saat ini kamu berusaha yang terbaik ya buat kamu sendiri. Aku akan
selalu support kamu meskipun hanya lewat doa dan harapan.
Ivan : “san,makasi ya
buat semuanya selama ini. Aku dapat pengalaman dan pelajaran berharga dari
hubungan kita. Aku juga berdoa yang terbaik buat kamu nantinya.
Mungkin percakapan singkat
antara ivan dan santi tadi adalah percakapan biasa saja. namun disisi lain,sejak
saat itulah ivan sadar bahwa dan akhirnya bisa benar-benar bisa melepaskan
santi . ya,sejak saat itu ivan seperti kembali dari sebuah peperangan yang
cukup melelahkan selama kurang lebih hampir 2 tahun. Perjuangan pertama kali
saat dia bertemu santi,bersama santi,dan berpisah dengan santi akan selalu dia
kenang sebagai salah satu lembaran manis dalam hidupnya. di gerbang sekolah itu juga dia bertemu dengan
santi untuk pertama kalinya dan pada akhirnya menutup lembaran manisnya bersama
santi.
Ivan dan santi mungkin
hanyalah satu dari sekian cerita remaja
yang pernah masuk sejenak dalam kehidupan kita. Terkadang apa yang sudah
kita perjuangkan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan terkadang
harapan kita tidak selalu sejalan dengan kenyataan. Belajar meng ikhlaskan
sesuatu itu memang tidak terlihat mudah seperti aslinya,namun percaya lah
sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan membuat hidup mu bahagia seterusnya.
By : ezaanggoro